Sejarah
Pasar Jungke Karanganyar
Sejarah
keberadaan Pasar Jungke Kabupaten Karanganyar tidak dapat dilepaskan dengan
keberadaan Taman Pancasila. Berawal dari upaya Bupati Karanganyar Waluyo Cokro Darmanto, pada tahun 1977 yang
mempunyai keinginan untuk menata wajah Karanganyar. Karena pusat kota
Karanganyar pada tahun tersebut di sekitar Pasar Karanganyar (yang sekarang
menjadi Taman Pancasila). Adapun langkah yang diambil yaitu dengan memindahkan
lokasi Pasar Karanganyar ke arah timur tepatnya di perlimaan pebatasan
Kelurahan Bejen dan Tegalgede (yang sekarang menjadi Pasar dan terminal
Tegalgede, namun lebih dikenal sebagai Pasar Bejen).
Sedangkan
bekas Pasar Karanganyar ditata menjadi ruang publik dengan disulap menjadi
taman kota. Selain ditanami pepohonan juga ditambah dengan patung hewan,
seperti jerapah, gajah, dll. Sedangkan disisi selatan ditambah dengan patung
perjuangan.
Para
pedagang yang dipindah ke lokasi baru tersebut mengaku dagangannya tidak laku
dan sepi, lalu mereka mencari tempat lain. Para pedagang kemudian pindah ke
Pasar Kebo Jungke (sekarang menjadi SMK Bhakti Karya). Setelah 2 (dua) tahun
ternyata oleh Pemerintah Karanganyar pada waktu itu dikembalikan lagi ke Pasar
Tegalgede/Bejen, namun para pedagang menolak. BACA JUGA : Sejarah Taman Pancasila Karanganyar
Kemudian pada Tahun 1980 para pedagang pasar memilih geser ke sebelah utara Pasar Kebo yaitu wilayah Bibis Jungke. Alasannya adalah mencari tempat yang lebih rame. Para pedagang tersebut menggelar lapak di antara permukiman di Jungke dan di sepanjang kanan-kiri jalan Dimoro-Bibis atau lokasi Pasar Jungke sekarang, sehingga membuat lokasi disekitarnya menjadi kumuh. Atas pertimbangan tersebut maka pada Tahun 1982 diakomodasi pemerintah Kabupaten Karanganyar dengan membuat pasar baru di lokasi tersebut yang sekarang dikenal sebagai Pasar Jungke. Pemerintah membeli tanah di lokasi tersebut yang awalnya masih berupa area persawahan menjadi aset pemerintah dan dijadikan pasar.
0 Response to "Sejarah Pasar Jungke Karanganyar"
Post a Comment