Sejarah Berdirinya Kabupaten Karanganyar
Raden Mas Said (Pangeran Samber Nyawa) |
Akibat dari adanya Perjanjian
Giyanti pada tanggal 13 Februari 1755
antara Sunan Pakubuwono III dengan Pangeran Mangkubumi, yang salah satu isinya
adalah pembagian Kerajaan Mataram menjadi dua wilayah, yaitu Kasunanan
Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta. Dukuh kecil Karanganyar yang
terletak di Sukowati Selatan termasuk ke dalam wilayah Kasultanan Yogyakarta
dan yang berkuasa pada saat itu adalah Sri Sultan Hamengkubuwono I (Pangeran
Mangkubumi) pada tahun 1755-1792.
Pada tahun 1847, Sri Mangkunegara III di Kerajaannya
Mangkunegaran mengadakan tatanan baru, analogi yang berlaku di Kasunanan
Surakarta adalah Staatblat 1847
No. 30 yang mulai berlaku pada tanggal 5 Juni 1847, yang salah satu peraturan
tersebut menyatakan bahwa Karanganyar merupakan salah satu wilayah.
Pada tahun 1903 dibentuk Kabupaten Anom Kota Mangkunegaran,
meliputi wilayah kota Sala bagian utara, Wanareja, Kaliyoso, dan Colomadu,
Swapraja Mangkunegaran. Istilah Onderregentschap diubah
menjadi regentschap atau dalam
bahasa Indonesia yang berarti “Kabupaten” oleh Sri Mangkunegoro VII yang
memegang pemerintahan saat itu (1916-1944), tepatnya pada tanggal 20 November
1917.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa proses terbentuknya
Pemerintah Kabupaten Karanganyar dimulai dari Pemerintah Desa yang terbentuk
pada masa perjuangan RM Said (1741-1757), kemudian dibentuk Kabupaten Anom pada
tanggal 5 Juni 1847, dikuti dengan dibentuknya Kabupaten Karanganyar pada
tanggal 18 Nopember 1917. Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Daerah
Tingkat II Karangnyar Nomor 20 Tahun 1998 tentang Hari Jadi Kabupaten
Karanganyar, maka Hari Jadi Kabupaten Karangnyar ditetapkan pada tanggal 18
Nopember 1917.
Nama Karanganyar sendiri terbentuk dari tiga kata yang
masing-masing mempunyai arti dan maksud:
- Ka: Kawibawaningkang dipun gayuh (kawibawaan yang dicita- citakan).
- Rang: Rangkepanipun lahir bathin pulung lan wahyunipun sampun turun temurun (rangkapnya lahir dan batin, pulung dan wahyunya turun).
- Anyar: Badhe nampi perjanjian anyar/ enggal winisudha jumeneng Mangkunegoro I (akan menerima perjanjian baru yang diangkat menjadi Mangkunegoro I).
KGPAA Mangkunegara VII |
Dalam pelantikan disampaikan pidato pengarahan oleh KGPAA
Mangkunegaran VII antara lain: “Seorang Bupati harus benar-benar
menjalankan tugas dengan baik dan loyal kepada tugas pemerintahan, yaitu:
- Perlu mempunyai etos kerja yang produktif (kawekelan)
- Berperilaku baik sehingga tidak mencemarkan nama keluarga dan jabatan
- Mempertahankan kebutuhan pangan para petani/rakyat desa
- Menciptakan ketentraman dan ketenangan wilayah”
Berdasarkan Rijksblaad Mangkoenegaran tahun 1923 no.10 Kabupaten
Karanganyar dibagi menjadi tiga wilayah Kawedanan 14 dan Wilayah Kapanewon
(Kecamatan), yaitu :
Kawedanan : Karanganyar,
Karangpandan dan Jumapolo
Kapanewon : Karanganyar,
Tasikmadu, Jaten, Kebakkramat, Mojogedang, Karangpandan, Matesih, Tawangmangu,
Ngargoyoso, Kerjo, Jumapolo, Tugu, Jatipuro dan Jatiyoso
Pada tahun 1930 Kabupaten Karanganyar dihapuskan dan secara
administratif dimasukkan ke dalam wilayah Kabupaten Kota Mangkunegaran dengan
maksud agar pengelolaan terhadap perkebunan-perkebunan milik Mangkunegaran
lebih efisien dan efektif.
Pada masa pendudukan Jepang (1942-1945), daerah Karanganyar
masih disebutkan sebagai Kawedanan, bagian dari Kabupaten Kota Mangkunegaran,
hanya jabatan dan wilayahnya diganti dengan istilah/bahasa Jepang.
Masa Setelah Kemerdekaan RI
Setelah Proklamasi Kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945, Presiden
RI mengeluarkan Piagam Kedudukan yang menetapkan Sri Susuhunan Paku Buwono XII
dan Sri Mangkunegara VIII, masing-masing sebagai Kepala daerah
Kasunanan Surakarta dan Kepala Daerah Mangkunegaran.
Pada akhir tahun 1945 di Surakarta timbul gerakan anti Swapraja
yang berkembang hingga Karanganyar, Sragen, Klaten, Boyolali, Wonogiri dan Kota
Surakarta menyatakan lepas dari Pemerintah Swapraja. Hal ini mendapat tanggapan
dari Pemerintah Pusat dengan terbitnya Penetapan Pemerintah No. 16/SD Tahun
1946 yang antara lain menetapkan daerah-daerah tersebut tergabung dalam
Karesidenan surakarta yang dipimpin oleh seorang Residen.
Daerah Kabupaten Karanganyar terdiri dari:
1. Kawedanan Wonoharjo :
Kecamatan Gondangrejo (gabungan dari bekas Kapanewon Bonorejo dan Kaliyoso) dan
Kecamatan Colomadu
2. Kawedanan
Karanganyar : Kecamatan Karanganyar, Kecamatan Tasikmadu, Kecamatan
Jaten, Kecamatan Kebakkramat, dan Kecamatan Mojogedang
3. Kawedanan Karangpandan :
Kecamatan Karangpandan, Kecamatan Matesih, Kecamatan Tawangmangu, Kecamatan
Ngargoyoso, Kecamatan Kerjo dan Kecamatan Jenawi
4. Kawedanan Jumapolo
: Kecamatan Jumapolo, Kecamatan Jumantono, Kecamatan Jatiyoso dan
Kecamatan Jatipuro
Sumber
: karanganyarkab.go.id
Tags : sejarah kabupaten karanganyar, asal usul karanganyar, history of karanganyar, asal mula karanganyar, asal muasal nama karanganyar, arti kata karanganyar, makna karanganyar, filosofi karanganyar, HUT karanganyar, hari jadi karanganyar, tanggal peringatan hut karanganyar, pendiri karanganyar, tokoh karanganyar, letak karanganyar, arti lambang karanganyar, logo karanganyar
Tags : sejarah kabupaten karanganyar, asal usul karanganyar, history of karanganyar, asal mula karanganyar, asal muasal nama karanganyar, arti kata karanganyar, makna karanganyar, filosofi karanganyar, HUT karanganyar, hari jadi karanganyar, tanggal peringatan hut karanganyar, pendiri karanganyar, tokoh karanganyar, letak karanganyar, arti lambang karanganyar, logo karanganyar
0 Response to "Sejarah Berdirinya Kabupaten Karanganyar"
Post a Comment